Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Motivasi Ibu Balita Memanfaatkan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Belo Tahun 2014
Kata
kunci: Posyandu, Motivasi Memanfaatkan Posyandu, Cakupan D/S
ABSTRAK
Posyandu merupakan
salah satu tempat yang digunakan untuk memberikan pelayanan tumbuh kembang pada
balita dimana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang
berhubungan dengan motivasi ibu balita memanfaatkan posyandu di Puskesmas Puskesmas
Belo tahun 2014. Desain yang digunakan adalah cross sectional, jumlah
sampel 70, pengambilan sampel secara cluster sampling design. Sumber
data primer menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan Chi Square.
Didapat hasil hubungan yang bermakna Sikap, dan Bimbingan petugas kesehatan
dengan perilaku kunjungan ke posyandu, diperlukan bimbingan petugas kesehatan
dan kader dalam meningkatkan cakupan memotivasi ibu balita ke posyandu.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Derajat kesehatan
masyarakat di Indonesia menurut WHO masih rendah, hal ini disebabkan oleh belum
dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal oleh masyarakat,
termasuk posyandu. Kesejahteraan masyarakat, terutama lapisan bawah, pemerintah
telah mengembangkan banyak program yang melibatkan berbagai lembaga yang ada di
masyarakat.
Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) merupakan salah satu program sebagai sarana untuk menggalakan
program pembangunan kesehatan nasional yang pada pelaksanaan kegiatannya
melibatkan petugas Puskesmas, petugas BKKBN sebagai penyelenggara pelayanan
profesional dan peran serta masyarakat (Atmatsier, 2001).
Posyandu diperkenalkan
pada masyarakat Indonesia sejak tahun 1984 dan dalam perkembanganya Posyandu
tumbuh pesat hingga sekitar tahun 1993, namun setelah tahun 1993 Posyandu
mengalami penurunan fungsi dan kegiatannya, padahal dalam pembiayaan
penyelenggaraan Posyandu tergolong relatif murah, namun dapat menjangkau
cakupan target yang lebih luas, sehingga Posyandu merupakan alternatif
pelayanan kesehatan yang perlu dipertahankan. Untuk dapat membentuk Posyandu
yang dapat bertahan kelangsungannya diperlukan informasi faktor-faktor apa yang
memotivasi masyarakat menggunakan pelayanan terpadu (Akhsan, 2006).
Salah satu upaya untuk
mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan
pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan
kepada upaya pencegahan peningkatan kesehatan dan pada pengobatan dan
rehabilitasi. pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan di puskesmas,
puskesmas pembantu, polindes terutama di posyandu.
Saat ini posyandu sangat primadona.
Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kepmenkes mengupayakan untuk mengaktifkan
kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok untuk
memberikan mutu pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu
(Nain, 2008).
Dan perlu dilakukan pengukuran tentang mutu/
kualitas pelayanan puskesmas itu sendiri yaitu dengan cara membandingkan persepsi antara pelayanan yang
diharapkan dengan pelayanan
yang diterima dan dirasakan
oleh konsumen. Apabila mutu pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, maka mutu pelayanan puskesmas yang dipersepsikan baik
dan memuaskan (Parasuraman, 2001). Salah satu bentuk program dari
Puskesmas yang melibatkan peran serta dari masyarakat secara penuh adalah Pos pelayanan Terpadu (POSYANDU).
Adapun program
posyandu ini melibatkan peran serta dalam berbagai pelayanan dasar kesehatan,
khususnya ibu dan anak, perbaikan gizi, keluarga berencana, kesehatan
lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan penyuluhan kesehatan. (Hart, 2000). Tetapi pada kenyataannya sistim pelayanan kesehatan posyandu Puskesmas Belo tidak sesuai dengan sistem 5 meja. Sehingga
ada pendapat dari masyarakat terutama ibu- ibu balita
dan PUS terhadap ketidakpuasan mereka akan mutu pelayanan
puskesmas kesehatan posyandu tersebut.
Beberapa pelayanan kesehatan posyandu meliputi sistim pelayanan lima langkah. Langkah pertama meliputi : pendaftaran, pencatatan bayi, balita, ibu
hamil, ibu menyusui dan pencatatan PUS, langkah kedua meliputi : penimbangan
balita, penimbangan ibu hamil, langkah ke tiga meliputi : pengisian KMS, langkah
ke empat meliputi: mengenal balita berdasarkan BB, ibu hamil dengan resiko
tinggi, PUS yang belum mengikuti KB, penyuluhan kesehatan, pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet
zat besi, pil ulangan,
kongdom. langkah ke lima
meliputi : pemberian
imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan, pelayanan kontrasepsi
IUD, dan suntikan.
Apabila
mutu pelayanan posyandu tersebut tidak sesuai dengan sistim lima langkah maka akan
berdampak terhadap kesehatan ibu dan anak, di antaranya adalah penurunan gizi pada anak, semakin
bertambahnya penyakit yang menular, semakin tinggi angka kelahiran, kurangnya
pengetahuan ibu-ibu tentang kesehatan anak dan lingkungan.
Untuk mengatasi masalah di atas tersebut,
di harapkan para petugas kesehatan harus mengembalikan fungsi mutu pelayanan
puskesmas posyandu dengan baik yaitu sesuai dengan pelayanan lima langkah, agar ibu-ibu balita bisa
termotivasi untuk memanfaatkan kembali jasa
pelayanan kesehatan posyandu tersebut dan marasa puas terhadap mutu pelayanan
yang telah diberikan.
Pos Pelayanan Terpadu atau
Posyandu merupakan bagian dari pembangunan
kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah
pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang
dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas
kesehatan setempat.
Dimana kegiatan posyandu
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan dari petugas kesehatan. Alasan
Posyandu didirikan yaitu agar Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan
khususnya dalam upaya pencegahan penyakit dan pelayanan keluarga berencana.
Selain itu dengan adanya kegiatan posyandu diharapkan dapat menimbulkan rasa
memiliki masyarakat terutama terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan Keluaga
Berencana. (Depkes, 1997).
Untuk memanfaatkan
Posyandu secara optimal maka tenaga kesehatan setempat sebisa mungkin memberikan
motivasi kepada ibu balita agar ibu rutin datang ke Posyandu Motivasi merupakan
karakteritik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen
seseorang, banyak faktor yang meyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan
tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu.
Motivasi merupakan
perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau
menjalankan kekuasaan dalam berperilaku (Kadek, 2006). Dimana dengan tumbuhnya
motivasi yang dimiliki ibu balita akan berdampak pada perilaku
ibu untuk datang ke Posyadu secara rutin memeriksakan kesehatan balitanya.
Faktor yang mempengaruhi motivasi ibu balita datang ke Posyandu yaitu faktor
motivasi intristik yang meliputi fisik, proses mental, factor kematangan usia,
keinginan dalam diri sendiri, pengelolaan diri, tingkat pengetahuan. Faktor
ekstrinsik meliputi lingkungan, dukungan suami, penguatan/kekuatan, media
(Handoko, 1998). Motivasi yang kurang dari ibu balita untuk datang ke Posyandu
berpengaruh pada pemantauan status gizi. Salah satu yang menyebabkan status
gizi kurang yaitu kurangnya ibu
memeriksakan kondisi kesehatan anak balita ke Posyandu rutin setiap bulan (Data
Puskesmas, 2009).
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan diketahui bahwa posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Belo
januari-juli tahun 2014 terdapat 13
posyandu dengan jumlah balita 1286 balita. Sedangkan Posyandu Mawar
di Kelurahan Senga sendiri
terdapat 168 Balita, dari 168 Balita tersebut hanya rata-rata 30 yang datang
menggunakan jasa pelayanan kesehatan Posyandu tiap bulannya. Jadi, yang tidak
datang ke posyandu sebanyak 72 Balita. Ibu balita yang datang ke posyandu
dengan alasan mengetahui manfaat dari posyandu, selain itu adanya kesadaran ibu
balita datang ke posyandu, sehingga ibu balita termotivasi untuk datang ke
posyandu. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian wilaya kerja tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi ibu balita memanfaatkan
Posyandu di puskesmas Belo.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Adakah hubungan antara pendidikan ibu
dengan motivasi ibu balita memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya
kerja Puskesmas Belo?
2.
Adakah hubungan antara pengetahuan ibu
dengan motivasi ibu balita memanfaatkan Posyandu Mawar di
Kelurahan Senga Wilaya kerja Puskesmas Belo?
3.
Adakah hubungan antara pekerjaan ibu
dengan motivasi ibu balita memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya
kerja Puskesmas Belo?
4.
Adakah hubungan antara sikap ibu dengan motivasi ibu
balita memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya kerja Puskesmas Belo?
C. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor
yang berhubungan dengan motivasi ibu balita memanfaatkan Posyandu Mawar di kelurahan Senga Wilaya kerja
Puskesmas Belo
2. Tujuan Khusus
a.
Diketahuinya hubungan antara pendidikan ibu dengan
motivasi ibu balita untuk memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya
kerja Puskesmas Belo
b.
Diketahuinya hubungan antara pengetahuan ibu dengan
motivasi ibu balita untuk memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya
kerja Puskesmas Belo.
c.
Diketahuinya hubungan antara pekerjaan ibu dengan
motivasi ibu balita untuk memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya
kerja Puskesmas Belo.
d.
Diketahuinya hubungan antara sikap ibu dengan motivasi
ibu balita untuk memanfaatkan Posyandu Mawar di Kelurahan Senga Wilaya kerja
Puskesmas Belo.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat bagi peneliti: Sebagai proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan kajian kajian ilmiah di bidang riset keperawatan dan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Stikes Kurnia Jaya Persada
- Manfaat bagi institusi: Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi institusi pendidikan.
- Manfaat bagi profesi perawat: Memberikan sumbangsih pengetahuan di bidang keperawatan dalam rangka pengembangan dan kemandirian profesi keperawatan.
- Manfaat bagi tempat penelitian: Sebagai bahan masukan atau informasi dan menambah ilmu pengetahuan bagi tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di posyandu.
- Manfaat bagi peneliti selanjutnya: Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian khususnya bagi peneliti yang tertarik untuk mengembangkan hasil penelitian ini guna pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
Post a Comment
Post a Comment
Jangan menjadi Pembaca yang bisu. Tinggalkan KOMENTAR ANDA, demi kelancaran postingan berikutnya. Terima Kasih